LARANGAN KIKIR
A. Pengertian Kikir
Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurt istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina,tida hendak mengelur harta yang wajib di kelurkan
Baik dalam ketentuan agama seperi Zakat, nafkah keluarga atau menurut ketentuan prikemanusian seperti sedekah, infak, dan hadiah.
Dalam kehidupan sehari-sehari, kita sering melihat banyak orang dengan pola hidup yang mewah tetapi kikir pada orang lain.
kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan untuk mendermakan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan.
Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam AL-Qur'an khususnya Surat AL-Isra Ayat 29-30
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا مَلُوماً مَحْسُوراً (29) إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا (30)
Artinya:
“Danjanganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal”.
“Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia khendaki dan memebatasi (bagi siapa yang dia khendaki); sugguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-hambanya’.
Yang dimana dalam dua surat ini sebenarnya mengancam dua pola hidup extrim yang ada pada sebagian manusia yakni kikir dan boros.

B. Larangan Kikir
Harta adalah karunia Allah SWT. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta itu miliknya sendiri ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. zaman sekarang banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela termasuk perbuatan-perbuatan kikir
Perbuatn kikir dapat di sebabkan beberapa faktor:
a. Karena hartanya merasa milik sendiri
b. Karena takut harta mereka berkurang
Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya:
“Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha menetahui”.
c. Tidak punya rasa kasih sayang
d. Merasa dirinya lebih dari orang lain
Padahal kikir tidak bisa dibiarkan berturut-turut karen acept maupun lambat akan merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain jadi sikap kikir di larang dalam agama.
C. Danpak Dan Penangulangannya Dari Sikap Kikir
1. Dampak Dari kikir
Tercantum dalam Q S ali imron ayat 180

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya :
“Dan jangan lah orang-orang yang kikir dangan apa yang telah dikaruniakan alloh kepadanya mengira bahwa kekiran itu baik bagi mereka kelak harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan dilehernya dihari kiamat dan kepunyaan alloh segala pusaka yang dilangit dan di bumi dan alloh menetahui apa yang kamu kerjakan”.
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa sipat kikir itu perbuatan tercela dan kelak mereka juaga akan memdapatkan belasan dari perbuatan mereka sendiri karena harta yang tidak dinafkahkan dijalan alloh akan dikalungkan diakhirat nanti. Maka janagn beranggapan bahwa kekikiran menguntungkan harta benda orang kikr beranggapan bahwa menyimpan harta untuk dirinya sendiri itu baik, aqkan tetapi secara tidak sadar mereka telah di perbudak oleh harta itu sendiri
Orang yang kikir ini juga akan menyebabkan mala petaka yang besar terhadap suatu masyarakat karena penyakit ini bisa menanamakan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa. Sebagiman tercantum dalam Q.S Al Lail Ayat 8-11
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى (10) وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى (11)
Artinya :
“Adapaun orang yang kikir dan meras dirinya merasa serba kecukupan dan mendustakan dengan kebaikan maka kami akan mudahkan dia kejalan yang payah dan hartanya tidak akan menolong dia apabila dia terjerumus”
Pada ayat di atas alloh menerangkan bahwa harta yang di tumpuk-tumpuk dan yang dikikirkan itu tidak akan berguna baginya apabila telah mati, tidaka aka nada yang dibawanya kedalam liang kubur dan alloh akan menyediakan mereka jalan yang sulit.
Dan suatu hadits yang diriwayatkan muslim yang diterima jabir bin Abdullah yang Artinya :
“Dan takutlah kalian semua pada perbuatan aniyaya sesunguhnya aniyaya itu merupakan kegelapan pada hari kiamat nanti dan takutilah kami bersikap kikrir sesunguhnya kekikiran itu telah menghancurkan orang –orang sebelum kamu sikap kikir itu telah membawa mereka pada pertumpahan darah ( diantara mereka )”
Dalam hadits diatas nabi menggingatkan kepada kita agar jangan saling berbuat aniaya dan bersikap kikir Karen asikap kikir hanya akan menimbulkan kehancuran saling memebunuh dan saling melanggar larangan umat terdahulu
Alloh memberikan pada orang kikir supaya merubah cara mereka berpikir dan alloh swt, telah memberi mereka banyak karunia baik berupa harta, ilmu, kemegahan, maupun macam – macam kedunian lainnya, akan tetapi setelah karunia itu diterimanya justru dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dia enggan memeberikan sedekahnya untuk orang lain
Dalam sebuah hadits rosul menegaskan bahwa orang yang kikir tidak akan masuk surga.
لا يدخل الجنّة حبّ ولابحيل وسيءالملكة
Artinya :
“Tidak akan masuk surga orang –orang yan menipu, bakhil (kikir) dan orang-orang yang buruk mengurus miliknya “( H R Tirmidzi )
Riwayat lain yang Artinya :
“Dan orang-orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari alloh, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat pada neraka”. ( H R tirmidzi )
2. Penagulanga Dari Sikap Kikir
Semua masalah pasti ada solusinya / penagullanganya, baik itu lahir maupun batin, kikir adalah salah satu masalah yang merusak ketentraman jiwa seseorang. Oleh sebaba itu sipat kikir jangan di biarkan berturut-turut.
Ada beberapa penawar yang dapat menyembuhkan seeorang dari sipat kikir.
a) Keyakinan dibawah segala sesuatu itu milik alloh sempat tercantum dalam Q S Ali Imron ayat 109
i. وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُور
Artinya :
“Kepunyaan alloh ialah segala yang ada di langit dan di bumi, dan kepada allohlah dikembalikan segala urusan”.
Ketika seeorang telah merasa bahwa segala sesuatu milik alloh maka ia tidak merasa memiliki terhadap benda andi kata ia diberi keleluasaan rizki oleh alloh maka hatinya akan terorong untuk bersodaqoh.
b) Banyak bersyukur atas nikmat yang alloh berikan seperti tercantum dalam Q.S ibrahim ayat 7
i. وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya :
“Sesunguhya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu menginkari (nikmat-ku) maka sesunguhnya azabku sangat pedih”.
Dalam ayat di atas di jelaskan bahwa konsekwensinya jika seorang menyukuri nikmat alloh (menginfakan harta di jalan alloh). Maka alloh memberi tambhan yang lebih baik. Namun apabila mengingkarinya maka ingtlah sesungunya azab alloh sangat pedih. Selanjunya orang yang senantiasa bersyukur hidup akan merasa berkecukupan dengan apa yang diberiksan.
c) Adanya motivasi untuk bersodaqoh
Kita Memahami Sebuah Ayat Yang Tercantum Dalam Q S Al Baqoroh ayat 261.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya :
“Perumpamaan orang-orang yang meninfakan hartanya di jalan alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir pada setiap butir seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yanh ia khendaki. Dan alloh maha luas karuninya lagi maha mengetahui”.
Jadi perbandingan harta yang di infakan di jalan alloh itu 1 : 700. Jadi teman-teman yang kami cintai ini boleh dikatakan motivasi dari alloh agar kita rajin sodaqoh. Walaupun tujuan utama kita beramal bukan pahala dan takut siksa melainkan mengharap Ridho Alloh SWT.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KRISIS MORAL PELAJAR

1. Pengertian

a. Krisis

Dalam kamus umum bahsa Indoneria karangan W.J.S Poerwadaminta, Krisis diartikaan sebagai kemelut atau keadaan yang genting.

Dalam pandangan kami jika terjadi sebuah krisis maka perlu adanya solusi sebagai jalan penanggulangan agar krisis tersebut bisa diatasi dan menghasilkan jalan yang terbaik.

b. Moral

Menurut W.J.S Poerwadaminta Moral berarti baik atau buruknya perbuatan dan kelakuan (akhlak), dari segi etimologi kata moral berasal dari bahasa latin yaitu “mores”, jama dari kata “mos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia moral diterjemahkan dengan arti “ susila “

Sedangkan dari segi istilah moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang, dalam hal sipat perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar atau salah baik atau buruk.

Menurut Drs. Sidi Ghozalba, moral adalah kesesuaian dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan yang wajar.

Adapun moral yang dikenal dengan akhlak didefinisikan oleh Prof. Dr Ahmad Amin sebagai berikut : “Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan”

Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yangmenimbulkan segala perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan

c. Pelajar

Pelajar biasa diartika sebagai murid yaitu seseorang yang menuntut ilmu disuatu lembaga pendidikan. Kata pelajar semakna dengan kata murid, siswa, anak didik atau peserta didik yang menuntut ilmu disebuah lembaga pendidikan baik yang formal maupun non formal.

2. Penyebab Terjadinya Krisis Moral Pelajar

Krisis Moral para pelajar bisa dilator belakangi oleh beberapa faktor, diantaranya :

a. Faktor Internal

a) Keluarga

Keluarga mempunyai fungsi sebagai pengawas sosial, keluarga memberi pengertian kepada semua anggota keluarga tentang peranannya, baik didalam maupun diluar rumah atau dalam masyarakat. Keluarga merupakan agen sosial pertama dan utama dalam mengenalkan nilai-nilai sosial dan kebudayaan. Arti penting keluarga sebagai agen sosial pertama terletak pada pentingnya kemampuan yang diajarkan pada tahap sosialisasi dikeluarga.

Islam telah mengatur dangan sangat jelas menganai bermacam-macam peranan penting keluarga dalam perkembangan anak contohnya mengenai nilai kesopanan, seorang anak dilarang berkata ah kepada orang tua supaya mendidik anak itu patuh dan taat sebagaimana tercantum dalam Q.S. Al-Isra ayat 23:

Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJƒÌŸ2 ÇËÌÈ

Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.

Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Hal ini sebagai pelajaran bagi anak supaya menghormati orang tua baik orang tua itu buruk bahkan kufur sekalipun, sebagaimana tercantum dalam Q.S. Luqman ayat 15 :

bÎ)ur š#yyg»y_ #n?tã br& šÍô±è@ Î1 $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïæ Ÿxsù $yJßg÷èÏÜè? ( $yJßgö6Ïm$|¹ur Îû $u÷R9$# $]ùrã÷ètB ( ôìÎ7¨?$#ur Ÿ@Î6y ô`tB z>$tRr& ¥n<Î) 4 ¢OèO ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÎÈ

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Dengan demikian orang tua mampunyai peranan penting dalm memdidik anak, jika orang tua itu benar dan sungguh-sungguh dengan ikhlas maka akan menghasilkan anak yang sopan dan patuh.

Tapi melihat perkembangan jaman sekarang banyak orang tua yang mengedepankan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan anak sehingga banyak anak-anak yang kurang perhatian dan menyebabkan mereka merasa bebas untuk mengatur jalan hidupnya sehingga timbullah krisis moral pada anak itu sendiri.

Islam mengatur etika didalam membenahi moral bangsa, dimulai dari diri sendiri keluarga, kerabat dan masyarakat, sebagaimana firman Alloh berikut ini :

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

b) Basik agama

Agama berasal dari bahasa sanskerta yaitu “A dan gama “, a artinya tidak dan gama artinya kacau. Jadi jika seseorang mempunyai agama maka hidupnya menjadi tidak akan kacau dan akan terarah. Jadi intinya agama adalah merupakan faktor penting dalam memepengaruhi kepribadian atau perkembanagan seorang pelajar karena agama merupakan faktor kerohanian bagi si pelajar untuk mengontrol jiwanya lebih baik,dan jilka seseorang memepunyai basic agama yangkurang maka akan kurang moralya dan bias saja terjerumus kedalam kekacauan dalam hidupnya.

b. Faktor Eksternal

a) Pengaruh Lingkungan Sekolah

Salah satu dari penyebab terjadinya krisis moral pelajar adalah lingkungan sekolah, hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

(a) Kurangnya perhatian dari pihak guru

(b) Terlalu bebas bergaul

(c) Kurangnya pendidikan agama yang diberikan

(d) Lemahnya peraturan sekolah,.dan lain-lain

b). Pengaruh Linkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh dalam perkembagan moral pelajar.Tempat tinggal merupakan tempat bergaul secara ril kelompok lingkungan tempat tinggal sangat beraneka ragam.

Dalam hubungan sosial dilingkungan tempat tinggal setiap orang harus menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukanya. Nilai dan norma pergaulan sehari-hari tidak dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga.

c) Lingkungan Bergaul

Pergaulan juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya krisis moral pelajar sebagaimana dikemukakan dalam suatu ungkapan:

"االمصاحبة تشرق الطبيعة"

yang artinya “Persahabatan Atau Pergaulan Itu Dapat Mencuri Tabi’at” seperti contoh seseorang yang bergaul dengan teman-temannya yang sudah ketagihan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya, maka dia pun akan terlibat menjadi pecandu narkoba dan obat-obatan terlarang. Tapi sebaliknya jika seseorang bergaul dengan teman-teman yang bermoral baik maka orang itu akan terbawa menjadi orang yang berahlalak atau bermoral baik.

3. Dampak Dan Penangulanagan Krisis Moral Pelajar

A. Dampak krisis moral pelajar

Krisis moral pelajar dapat menimbulkan dampak yang negatif maupun positif, tetapi bila kita telusuri ternyata dampak negatiflah yang akan lebih muncul dan mempengaruhi segala aspek kehidupannya. Adapun untuk lebih jelasnya ada kita bahas satu persatu.

a) Dampak internal krisis moral pelajar

(a) Kemiskina Mental Pelajar Itu Sendiri

Apabila seorang pelajar telah rusak moralnya maka larinya akan kepada kemiskinan mental, seperti yang kita ketahui dalam buku “Psykologi Perkembangan : sebuah pendekatan baru” karangan Prof. DR. Muhibin Syah di jelaskan : “ Seseorang melakukan sesuatu bukan berasal dari mental tetapi dari moral, sehingga apabila moral itu rusak maka mental pun akan rusak”.

Kita bisa lihat dalam praktek sehari-hari dan kita sering melihat pelajar yang terjerumus pada obat-obata terlarang (narkoba dan miras) mula-mulanya memakai secara amatiran, dan lama kelamaan menjadi pemakai yang profesional, dan hal ini di awali secara coba-coba, dalam arti adanya dorongan dari hati untuk mencoba, karena moral kita yang jelek, sehinga timbul nafsu yang tidak dibarengi oleh metal yang sehat (berfikir pragmatis) sehinga terjadilah hal-hal yang tidak diharapkan. Ibnu Rusydi mengungkapkan dalam syairnya sebagai berikut :

وانّما امّ الاخلاق ما بقية فاْن حمد هبّت اخلاقهم ذهب

Yang artinya : Bangsa-bangsa itu hanya tegak dan jaya selam ada akhlaknya, dan jikalau mereka kehilanggn akhlak merekapun punah.

Maka dari itu ungkapan Ibnu Rusydy sangat benar bagaimana tidak jika salah satu bangsa dipimpin oleh seorang pemimpin yang tidak bermoral, maka rakyatnya pun tidak akan jauh berbeda seperti itu dan Islam mengutus seorang rosul untuk menyempurnkan akhlak sebagaimana Nabi bersabda :

انّما بعثت لاتمّم مكارم الاخلاق

Yang artinya : Sesungguhnya kami di utus untuk menyempurnakan kemulyaan akhlak. ( H R Ahmad )

Bertolak dari kemulyaan akhlak bagi seseorang yang hidup ditengah masyarakat, maka bagi setiap pelajar yang ingin mencapai derajat sebagai pelajar yang paling utama maka haruslah menyempurnakan akhlaknya sesuai dengan tuntunan Islam.

(b) Masa Depan Menjadi Suram

Sebagaiman yang telah di jelaskan di atas seorang pelajar yang terjerumus pada pergaulan bebas seperti mabuk obat-obatan terlarang dan minum-minuman keras dan sekeliling teman kita banyak lulusan-lusan sekolah yang tidak mempunyai pekerjaan dan mereka menyesali pada masa sekolahnya mereka terjerumus pada hal-hal yang negative sehingga pada saat mencari pekerjaan mereka tidak mempunyai keahlian dan pengalaman dan penomena itu napaknya sudah mendarah daging pada pelajar yang kurang di bekali nilai-nilai rohani baik di sekolah maupun di masyarakatnya.

b) Dampak External

(a) Lingkungan Sekolah

Dewasa ini nilai-nilai sosial telah bergeser, dahulu laki laki tidak ada yang di tindik sekarang banyak, dahulu tato hanya di jadikan hiasan pada tubuh kaum preman sekarang siapa saja bisa menghiasi tubuhnya dengan tato termasuk kaum pelajar. Dahulu orang yang mabuk itu di benci, dicaci dan di kucilkan. Sekarang sudah banyak orang yang tidak peduli lagi bahkan ada yang beranggapan bahwa anak remaja/ pelajar, yang tidak suka mabuk adalah orang “kuper” atau kurang pergaulan. Anggapan keliru tersebut dapat saja menjerat seorang “pelajar” untuk terjerumus ke lembah kemaksiatan sehingga dampak pelajar yang melakukan hal-hal negatif tersebut dapat mencoreng nama baik lembaga pendidikan.

(b) Lingkungan Keluarga

Dampak yang terjadi pada pelajar yang krisis moralnya terutama dilingkungan keluarga antara lain :

Ø Tidak akan terciptanya keluarga yang harmonis, sakinah, mawadah dan warohmah

Ø mencoreng nama baik keluarga

Ø membangkang terhadap orang tua dan masih banyak dampak lain yang bisa timbul dari krisis tersebut.

(c) Lingkungan Masyarakat

Dalam lingkungan masyarakat dampak yang akan timbul adalah :

Ø Tidak ada generasi penerus yang bermoral bagi masyarakat itu sendiri

Ø Nama baik masyarakat sekitarnya tercemar

Ø Meresahkan warga sekitarnya

Ø Hilangnya kepercayaan masyarakat akan dirinya

Ø Diremehkan , bahkan dikucilkan dari kehidupan masyarakat

Ø Dimusuhi bahkan ditakuti keberadaannya di masyarakat

Ø Dianggap sebagai benalu yang harus segera di basmi. Dan masih banyak hal lain yang bisa timbul dari krisis moral itu sendiri

B. Penaggulangan Krisis Moral Pelajar

Dalam menanggulangi krisis moral pelajar tentunya harus ada usaha dan motivasi dari pihak keluarga, sekolah dan dari lingkungan masyarakat setempat, diantaranya:

Ø Pihak keluarga ( orang tua ) senantiasa menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sejak dini agar mereka bisa membentengi dirinya dari dampak yang kemungkinan timbul dari lingkungan mereka berinteraksi

Ø Lingkungan masyarakat juga senantiasa memperhatikan nilai-nilai tatakrama seorang pelajar, serta menjadi pengawas kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul bila kaum remaja/ pelajar salah bergaul dan memilih teman

Ø Pihak sekolah mendidik pelajarnya dengan tuntunan pelajaran yang berbasis agama serta lebih mengedepankan intelektualitas yang berwawasan etika dan moral yang tinggi, karena beban pelajar dimata masyarakat yang selalu beranggapan pelajar terpelajar , harus menjadi titik awal perjalanan proses belajar mengajar.

Ø Pihak orang tua dan keluarga tempat dimana terjadinya awal interaksi dan komunikasi seyogyanya lebih memperhatikan pergaulan anak terutama pelajar dilingkungannya karena bagaimanapun yang paling pertama timbul itu dari keluarga. Hal ini sangat di gariskan tegas dalam ajaran Islam sebagaimana firman Alloh :

(#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR

“ Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” ( Q.S At-Tahrim ayat 6 )

Dan tentunya yang paling penting harus ada kemauan dan tekad yang kuat dari pihak si pelajar itu sendiri untuk merubah kebiasaan jeleknya, sebagaimana yang sudah diterangkan dalam Q.S. Ar-Ra’d ayat 11 bahwa Allah tidak akan merubah kebiasaan seseorang selama orang itu tidak memiliki tekad untuk merubahnya.

žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 .......

“Sesungguhnaya Alloh tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”….. (Q.S. Ar-Ra’d ayat 11)

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Krisis diartikaan sebagai kemelut atau keadaan yang genting. Sedangkan moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang, dalam hal sipat perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar atau salah baik atau buruk. Adapun pelajar adalah seseorang yang menuntut ilmu disuatu lembaga pendidikan.

Krisis Moral para pelajar bisa dilatar belakangi oleh beberapa faktor, diantaranya : Faktor Internal yang terdiri dari : Keluarga dan Basik agama. Faktor Eksternal terdiri dari : Pengaruh Lingkungan Sekolah, Pengaruh Linkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Bergaul

Dampak yang bisa timbul dari krisis Moral Pelajar terdiri dari 2 unsur yaitu ; Dampak internal terdiri dari : Kemiskina Mental Pelajar Itu Sendiri, Masa Depan Menjadi Suram. Dampak External terdiri dari : Lingkungan Sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat

Penaggulangan Krisis Moral Pelajar diawali dari lingkungan sendiri terutama lingkungan keluarga tempat awal mula terjadinya interaksi sosial, didukung oleh pihak-pihak terkait yang erat kaitannya dengan proses pergaulan dan interaksi pelajar itu sendiri sehingga barometernya adalah terciptanya lingkungan yang kondusif dan terwujudnya pelajar yang diharapkan dapat membangun bangsa kearah yang lebih maju dan diharapkan.

B. Saran

Bagi keluarga dimana ia tinggal, bimbinglah pelajar kearah yang positif, bekali mereka dengan basik agama sebagai benteng dalam bergaul dan membangun msa depan mereka. Bagi pihak sekolah bimbinglah anak didik kearah kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang menciptakan pelajar yang bermoral dan berwawasan tinggi sesuai dengan harapan bangsa, bagi masyarakat tempat ia berinteraksi dan mengekspresikan kabisanya bimbinglah mereka kearah yang lebih baik, pasilitasi kemampuan dan kreatifitasnya agar tidak salah arah. Bagi siapa saja yang peduli dengan masa depan bangsa bimbinglah para pelajar kearah yang positif arahkan dan jadikan teladan jika memang mereka patut dijadikan suri tauladan, jangan sekali-kali meremehkan mereka, karena hal tersebut bisa membunuh karakter positif menjadi karakter negatif.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS